Alam merupakan suatu sistem kehidupan yang memiliki komponen-komponen yang saling terkait dan berinteraksi. Manusia yang merupakan bagian dari alam memiliki peranan penting didalamnya yang turut andil dalam proses kelestarian dan keseimbangannya. Secara alamiah, alam mengalami perubahan-perubahan sesuai aturan yang sistemik dan melahirkan sebuah fenomena-fenomena yang sering kita saksikan di bumi ini. Fenomena-fenomena tersebut merupakan sebuah siklus dalam mempertahankan keseimbangannya. Kejadian ini dapat berpengaruh langsung dalam tatanan kehidupan manusia dalam berbagai aspek dan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif akibat pengaruhnya. Dampak negatif yang ditimbulkan inilah yang sering kita sebut bencana. Namun dari beberapa fenomena-fenomena tersebut ada yang terjadi diluar aturan yang seharusnya sehingga menimbulkan dampak negatif (kerugian) akibat campur tangan (aktivitas) manusia atau disebut antropogenik. Hal ini dapat terjadi karena adanya komponen sistem alam yang tidak berjalan normal atau adanya intervensi manusia dengan intensitas yang tinggi sehingga mempercepat (mengundang) bencana tersebut.
Fenomena-fenomena alam yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat adanya campur tangan manusia dapat menjadi suatu ancaman bagi kehidupan di bumi ini.Ancaman bahaya kerusakan alam merupakan masalah serius yang akan kita hadapi jika tidak ada pencegahan dan perencanaan penanggulangannya secara dini. Untuk itu perlu diketahui secara jelas ancaman bahaya kerusakan alam yang sedang dan akan terjadi. Dalam pengertiannya, ancaman merupakan suatu kondisi yang mengindikasikan akan terjadinya suatu kejadian yang bersifat negatif (tidak menguntungkan) bagi suatu obyek. Bahaya adalah suatu potensi akan terjadinya proses alam, antropogenik atau keduanya (kaitannya) dalam waktu dekat. Sedangkan kerusakan alam adalah suatu kondisi dimana fungsi setiap komponen sistem alam tidak optimal atau alam tidak berada pada suatu keseimbangan (ekologis). Berdasarkan pengertian tersebut, kita akan mengetahui jenis ancaman bahaya yang ada.
Jenis Ancaman Bahaya
Ancaman bahaya kerusakan alam dapat ditimbulkan oleh 2 proses, yaitu:
Proses Alam
Proses ini merupakan proses yang terjadi secara alamiah, namun didalamnya terdapat beberapa fenomena yang dapat dipengaruhi oleh proses antropogenik (penjelasan lebih lanjut). Proses alam atau disebut proses geomorfik (geomorphic proceses) adalah semua proses perubahan baik fisik maupun kimiawi yang mempengaruhi perubahan bentuk bumi. Proses ini dibagi menjadi proses endogen dan proses eksogen.
a. Endogen
Proses endogen adalah proses perubahan bentang alam yang disebabkan oleh kekuatan (tenaga) dari dalam kulit bumi. Proses ini melahirkan proses diastrofisme yang merupakan proses perubahan atau modifikasi struktur kerak bumi oleh proses-proses endogenik. Diastrofisme dapat dibedakan menjadi tektonisme (tektonik) dan magmatisme (vulkanik).
Kedua istilah ini (tektonik dan vulkanik) merupakan proses alam yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia, namun fenomena tersebut juga memiliki dampak positif bagi keseimbangan alam. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh tektonik antara lain gempa dan tsunami. Sedangkan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh vulkanik antara lain letusan gunung api dan aliran lahar.
b. Eksogen
Proses eksogen adalah proses perubahan bentang alam yang disebabkan oleh kekuatan (tenaga) dari luar bumi (atmosfer, air, dan organisme). Proses ini juga melahirkan suatu proses yang disebut gradasi. Gradasi adalah semua proses yang cenderung menyebabkan penurunan penurunan permukaan litosfer ke ketinggian rata-rata (common level). Gradasi terbagi menjadi dua; degradasi yaitu menurunnya permukaan dan aggradasi yaitu menaiknya permukaan.
Proses eksogen dapat menimbukan ancaman bahaya baik berupa proses gradasi maupun aktivitas organisme. Ancaman bahaya yang dapat terjadi antara lain:
Proses Antropogenik
Proses ini merupakan ancaman bahaya yang terjadi akibat aktivitas manusia yang melampaui batas toleransi. Bencana antropogenik terkandang tidak kalah dahsyatnya dengan bencana alam, apakah bencana antropogenik akan terjadi atau tidak sangat ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik dan religi dari masyarakatnya (Effendi, 2005).
Bencana alam akibat proses antropogenik dapat berupa:
Penambangan Pembukaan Lahan Industri Kerusuhan Sosial, dll
Dari kedua proses (alam dan antropogenik) tersebut, kita harus selalu belajar dan memahami ancaman bahaya kerusakan alam yang ada, sehingga kewaspadaan akan keselamatan kehidupan tetap terjaga dan lingkungan tetap lestari.
Selengkapnya...
Fenomena-fenomena alam yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat adanya campur tangan manusia dapat menjadi suatu ancaman bagi kehidupan di bumi ini.Ancaman bahaya kerusakan alam merupakan masalah serius yang akan kita hadapi jika tidak ada pencegahan dan perencanaan penanggulangannya secara dini. Untuk itu perlu diketahui secara jelas ancaman bahaya kerusakan alam yang sedang dan akan terjadi. Dalam pengertiannya, ancaman merupakan suatu kondisi yang mengindikasikan akan terjadinya suatu kejadian yang bersifat negatif (tidak menguntungkan) bagi suatu obyek. Bahaya adalah suatu potensi akan terjadinya proses alam, antropogenik atau keduanya (kaitannya) dalam waktu dekat. Sedangkan kerusakan alam adalah suatu kondisi dimana fungsi setiap komponen sistem alam tidak optimal atau alam tidak berada pada suatu keseimbangan (ekologis). Berdasarkan pengertian tersebut, kita akan mengetahui jenis ancaman bahaya yang ada.
Jenis Ancaman Bahaya
Ancaman bahaya kerusakan alam dapat ditimbulkan oleh 2 proses, yaitu:
- Proses Alam
- Proses Antropogenik
Seperti penjelasan di atas, kedua proses ini merupakan suatu ancaman ketika masing-masing proses menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia.
Proses Alam
Proses ini merupakan proses yang terjadi secara alamiah, namun didalamnya terdapat beberapa fenomena yang dapat dipengaruhi oleh proses antropogenik (penjelasan lebih lanjut). Proses alam atau disebut proses geomorfik (geomorphic proceses) adalah semua proses perubahan baik fisik maupun kimiawi yang mempengaruhi perubahan bentuk bumi. Proses ini dibagi menjadi proses endogen dan proses eksogen.
a. Endogen
Proses endogen adalah proses perubahan bentang alam yang disebabkan oleh kekuatan (tenaga) dari dalam kulit bumi. Proses ini melahirkan proses diastrofisme yang merupakan proses perubahan atau modifikasi struktur kerak bumi oleh proses-proses endogenik. Diastrofisme dapat dibedakan menjadi tektonisme (tektonik) dan magmatisme (vulkanik).
Kedua istilah ini (tektonik dan vulkanik) merupakan proses alam yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia, namun fenomena tersebut juga memiliki dampak positif bagi keseimbangan alam. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh tektonik antara lain gempa dan tsunami. Sedangkan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh vulkanik antara lain letusan gunung api dan aliran lahar.
b. Eksogen
Proses eksogen adalah proses perubahan bentang alam yang disebabkan oleh kekuatan (tenaga) dari luar bumi (atmosfer, air, dan organisme). Proses ini juga melahirkan suatu proses yang disebut gradasi. Gradasi adalah semua proses yang cenderung menyebabkan penurunan penurunan permukaan litosfer ke ketinggian rata-rata (common level). Gradasi terbagi menjadi dua; degradasi yaitu menurunnya permukaan dan aggradasi yaitu menaiknya permukaan.
Proses eksogen dapat menimbukan ancaman bahaya baik berupa proses gradasi maupun aktivitas organisme. Ancaman bahaya yang dapat terjadi antara lain:
- Pengaruh atmosferik berupa angin (badai) dan kekeringan,
- Pengaruh marin berupa abrasi dan pasang-surut (gelombang),
- Pengaruh denudasional berupa erosi dan longsor, dan
- Pengaruh fluvial berupa banjir.
Proses Antropogenik
Proses ini merupakan ancaman bahaya yang terjadi akibat aktivitas manusia yang melampaui batas toleransi. Bencana antropogenik terkandang tidak kalah dahsyatnya dengan bencana alam, apakah bencana antropogenik akan terjadi atau tidak sangat ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik dan religi dari masyarakatnya (Effendi, 2005).
Bencana alam akibat proses antropogenik dapat berupa:
Dari kedua proses (alam dan antropogenik) tersebut, kita harus selalu belajar dan memahami ancaman bahaya kerusakan alam yang ada, sehingga kewaspadaan akan keselamatan kehidupan tetap terjaga dan lingkungan tetap lestari.